Kembali mata cantiknya menembus pagar bambu disekeliling belakang rumahnya itu... menjajaki hamparan kuning ladang jagung tak jauh dibelakang sana beberapa pohon kelapa melambaikan daunnya.... disanalah si gadis kecil ini berteduh dari teriknya mentari saat pulang sekolah... Sore itu sepulang dari sebuah pondok diseberang sungai sana untuk mengaji.... sekedar duduk diayunan sederhana itu sudah menjadi salah satu hobinya.. Mungkin kini saatnya gadis kecil harus menghentikan kebiasaannya untuk meminta hadiah.. Kenapa harus ada hadiah?? untuk penyemangat.. atau ambisi seorang gadis kecil ini.. ia tidak akan tau keadaan keluarganya mungkin tidak akan selalu bahagia.. mungkin suatu saat nanti ia harus meninggalkan rumahnya.. mungkin suatu saat nanti ada masa sulit yg harus dilewatinya.. tapi terlalu rumit untuk seorang gadis kecil memikirkannya hingga sedemikian rupa.. Sore itu.. gadis kecil ini hanya ingin menghentikan kebiasaan untk meminta hadiah.. karena dirasa sudah cukup akan semua pemberian ayah & ibunya selama ini.. & tanpa memintapun ayah & ibu tercinta juga selalu mengerti apa yg diinginkannya... "Aku harus bisa tetep menjadi yg terbaik walau tanpa hadiah.. pasti bisa.. "celetuknya... Masih diatas ayunan ban bekas itu...
Setahun bergulir dg sangat cepat.. ladang jagungpun sdh terpanen dua kali... dua tahun.. tiga.. empat tahun berganti ladang jagung kini berubah menjadi deretan2 pohon tebu... pagar bambu dibelakang rumahnyapun berganti menjadi tembok bata merah diselimuti semen abu.. kolam ikan lelenya pun tertutupi semen menjadi sebuah dapur.. tapi ayunan ban bekasnya masih disana.. kembali ia menikmati sore hari diatas ayunan itu.. gadis kecil kini akan beranjak menjadi remaja.... mungkin akan banyak cinta yg menunggunya diluar sana.. siapa tau bahwa dia sering hanya menghanyutkan surat2 berisikan kata2 cinta dari teman2nya yg sekedar menyatakan perasaannya.. iyakah itu cinta???? aHHHHH.. nafas panjang.. tidak tau.. dia hanya tidak ingin mendapatkan.. melakukan sesuatu yg belum saatnya untuk dia lakukan.. "Maafkan aku teman... Aku hanya ingin mencari seberkas cahaya kehidupan.. Cahaya Islam... dimana aku tidak akan lagi merasa bimbang" Itulah yg tertulis dlm buku harianya di sore itu...
Senja terakhir untuk gadis itu menikmatinya bersama ayunannya tercinta... Ia harus berpindah ke kota menapaki kehidupan barunya... Hatinya pilu tetesan airmatanya tak sanggup ia bendung.. dipeluknya erat2 kedua lututnya diatas ayunan itu.. kini seluruh tubuhnya diatas ayunan ban bekas kesayangan.. "Wahai ayunanku.. rindukah kau nantinya padaku??? ayunanku aku pasti akan selalu merindukanmu.. terimakasih sudah menemaniku selama ini.. terimakasih sdh menjadi temanku di setiap sore... saat gelap akan menghampiri bumi.. aku menyaksikan seberkas cahaya emas bersamamu... aku pasti akan sangat merindukanmu.. aku gadis kecil yg sering bermain dgmu... SAMPAI JUMPA CAHAYA EMASKU kita bertemu di tempat yg berbeda esok hari dan tanpa ayunan kesayanganku....SELAMAT TINGGAL AYUNANKU... " ia tuliskan kembali diatas kertas hariannya... mata cantiknya berlinangkan airmata kesedihan.. keragu-raguan.. serta ketidakberdayaannya yg hanya seorang gadis kecil yg akan merindukan ayunan terkasihnya.. masa-masa senja yg akan selalu ia rindukan di esok hari...
Kini gadis kecil telah beranjak dewasa... masih dlm kenangan seberkas cahaya emas.. masih dlm kerinduan sebuah ayunan ban bekas... masih mencari seberkas Cahaya kehidupan... Bagaimana nasib gadis kecil yg telah pergi meninggalkan ayunannya tersayang itu.. Berhasilkah ia menemukan seberkas cahaya islam.. Seberkas cahaya kehidupan yg bagaimanakah yg ia maksudkan... Duhai gadis kecil masihkah kau mengingat seberkas cahaya gelap dibelakangmu yg selalu mengikutimu setiap langkah kemanapun kau pergi.. seberkas cahaya gelap yg sempat kau lukisan bersama ayunan ban bekasmu serta cahaya emas di sore itu... gadis kecil semoga Allah selalu menuntun jalanmu....
...YA RABBI AKU HANYA MENGINGINKAN SEBERKAS CAHAYA-MU...

No comments:
Post a Comment