Ini hanyalah kisah seorang sahabat saya.. selama ini kami saling mengenal dengan baik. Seorang gadis asal Jawa Barat yang saya begitu detail telah mengenal pribadi saya selama 2 tahun terakhir ini. Meski kami jarang bertemu namun tidak jarang saat kami bertemu menghabiskan sisa-sisa waktu dimalam hari untuk saling berbagi.. Biasa wanita klo udah saling bertemu mah… suka’a saling curhat..

Namun ada hal yang pelajaran berharga dari sepeninggalan almarhum, Diapun meneruskan kisahnya.. dia menyesalkan karena almarhum masih belum sempat untuk bertaubat sebelum menghela nafas terakhirnya.
Satu per satu air mata sahabat saya membasahi wajah manisnya itu, Apalah yg bisa kita perbuat jika Allah telah menghendaki yg sedemikian itu.. Terkadang banyak hal yang ia tanyakan pada saya dan sayapun bertanya padanya… Saya bersyukur masih bisa berbagi& mendapat ilmu&pengalaman pada siapapun.. karena itu bisa membuat ilmu tidak menjauh dari kita. Bahkan saya sering bertanya pada sahabat saya bagaimana melatih keikhlasan akan takdir. Saya akui sahabat saya satu ini.. ia sangat istimewa. Ketegaran, dan apa adanya..legowo-nriman(bahasa jawa) … Inilah kunci kebahagiaannya. Kembali lagi ke kisahnya yak.. Kemudian disatu titik saya bertanya.. Kenapa dulu bisa mengenal almarhum? ternyata almarhum satu wilayah dengan rumah sahabat saya. Sahabat saya bertemu dengannya saat sahabat saya bekerja di Jakarta. Menurut kisah sahabat saya almarhum sangat baik. Selama mengenalnya dia berbeda dg yang lainnya. Maksudnya berbeda disini, almarhum tidak pernah berbuat yang “aneh“.. Seketika saya bisa menangkap apa yang diceritakan sahabat saya. Namun sahabat saya juga menceritakan bahwa banyak pihak yang melarang hubungan dia dengan almarhum, baik keluarga ataupun kawand. Entah apa sebabnya.. sahabat sayapun tidak tahu. Hingga akhirnya ramadhan tahun ini Allah memberikan jawabanNYA pada sahabat saya bahwa almarhum bukanlah jodoh dia. Almarhum meninggal dg keadaan yg memprihatinkan.. warga meyakini itu akibat ulah almarhum sendiri.. tentang apa yg diperbuat almarhum saya tidak berani untuk mengungkapnya karena yang tidak baik, tidaklah patut untuk dibicarakan. Ini adalah peringatan bagi saya, sahabat saya, dan siapapun anda dibalik sana yang membaca catatan ini.. Bahwa taubat itu dimulai dari sekarang.. taubat itu dari diri kita.. diri inilah yang menjemput ampunan bukan ampunan yang akan menjemput kita… Dan untuk sahabat saya pastinya disana ada seseorang yang jauhh dan jauh lebih baik untuknya suatu hari nanti InsjaAllah.
Sahabat saya berkata.. meski banyak orang yang membenci almarhum tapi tidak untuk hatinya. Sahabat saya masih menganggap almarhum adalah sosok yang baik terhadapnya. Sosok yang senantiasa melindunginya, mengayomi, dan sangat menghargai sahabat saya sebagai seorang wanita. Inilah sudut hati seorang wanita ketika ia hanya bisa melihat kebaikan dari laki-laki yang pernah disayanginya.. Jika laki-laki itu baik maka kebaikannya akan tertanam jauh di ingatannya. Bahkan mungkin hal2 kecilpun masih diingatnya. Wallahu’alam. . semua rasa cinta&sayang juga pemberian dari Allah semoga sahabat saya bisa mengarahkan perasaannya ke arah yg baik. Mendoakan&mengirimkan seuntaian doa-lah yang bisa ia lakukan.. Sahabat saya berkata: “Bagaimanapun aku tidak akan pernah membencinya, siapapun ia, seburuk apapun ia.. demi kebaikan yang telah ia berikan padaku selama ini. Bila saja dia jahat pada semua orang tapi tidak padaku. jadi aku tidak punya alasan untuk membencinya… “
No comments:
Post a Comment