Anak-anak tercinta

Alhamdulillah Sampailah aku diawal mimpi diawal impian, diawal harapan, diawal keyakinan, diawal cita-cita, diawal asa.. merangkaikan cerita bersamanya. Inilah Sepenggal kisah nafas pertamaku,  Tak tau entah bagaimana Allah mempertemukan dengan mereka hanya langkahku yang senatiasa berkeyakinan bahwa aku akan segera menjemput impianku. Menjadi seorang pengajar, pelajar, belajar&mengjar. Bukankah itu wajar sebagai manusia kita haruslah senantiasa seperti itu karena ilmu tiadalah pernah berujung. Kini kutemukan nafas baru dalam kehidupanku jauh dari segala kebencianku. Aku memang pernah menyesali hidup merasa bahwa aku tiadalah guna tapi sungguh kini ku akui

Bersama Hujan

Satu dua titik air syurga Tuhan menjejaki bumi..

Lamban-lamban tersusul ribuan..dan jutaan titik air lainnya..

Mula-mula ia berdenting diatas sana.. kemudian riuh menyanyikan lagu sendunya..

Tanah-tanah tandus merubah diri menjadi gembur..

Daun-daun menari-nari riang diantaranya..
Buliran air dari syurga membawa sejuta kebahagiaan..

Tujuan Jiwa

Jutaan batu raksasa yang Kau gantungkan di angkasa
Batu api yang sanggup membakar bumi dari ribuan kilometer...
Sebutir mutiara bersinar dilangit malam...
Milyaran titik kerlip berlian dalam kanvas hitam..
Wahai Tuhanku Pencipta Alam.. Sungguh Agung Ciptaan-Mu..
Semua Kau sediakan untukku.. 

Nyata bahwa... Betapa kecilnya aku didepan-MU..
Betapa malunya aku dihadapan-Mu..
Karena aku tak memiliki apa-apa untuk-Mu..
Bahkan tubuh adalah pinjaman dari-Mu...
Jiwa ku adalah milik-Mu..
dan apa yang kupunyai.. jika tidak lain sebuah iman pada-Mu..

Dan maafkanlah aku ya Robbi..
jika selama ini imanku telah tidak terjaga baik-baik..
Terimalah tobatku selalu... terimalah sujudku pada-Mu..
Aku akan segera mengering mati diatas gurun gersang tanpa Hidayah-Mu..
Wahai Allah.. aku menyerahkan diri pada-Mu..

Kemanakah hati ini akan berhenti bertanya jika bukan pada-Mu..